Longsor Putuskan Pipa PDAM Tirta Aneuk Laot di 4 Titik, Layanan Air Bersih ke Iboih Terhenti Total
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Jaringan pipa distribusi milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Aneuk Laot di wilayah Iboih patah dan pecah akibat longsor yang terjadi bersamaan tingginya curah hujan di wilayah itu, beberapa hari lalu.
Direktur Perumda Tirta Aneuk Laot, Eddy Husnizal, ST kepada Serambinews.com, Rabu (1/2/2023), mengatakan, putusnya jaringan pipa distribusi tersebut menyebabkan ratusan pelanggan di kawasan Gapang, Lham Nibong (Kompi balik gunung), Teupin Layee, Kincir, dan wilayah Iboih, harus dihentikan.
"Sejak Senin (30/1/2023), sekitaran 375 SR pelanggan yang menggunakan air bersih di wilayah Iboih kami hentikan karena putusnya jaringan pipa distribusi akibat longsor di wilayah Cot Meurong," jelas Eddy.
Lebih lanjut, Eddy menyebutkan, ada sebanyak empat titik lokasi pipa patah dan putus.
Dua titik di sepanjang Jalan Cot Meurong, untuk titik ketiga dan keempat arah ke Gapang.
"Kondisi pipa yang putus di lokasi jurang di wilayah gunung sehingga semua peralatan kebutuhan perbaikan pipa harus diangkat melalui jalur laut," terang Eddy.
Kondisi seperti itu membuat petugas kesulitan melakukan perbaikan.
“Untuk perbaikan penyambungan pipa sangat sulit,” paparnya.
Ia menyebutkan, sebanyak 20 orang petugas lapangan hingga saat ini melakukan pembongkaran jaringan pipa distribusi untuk bisa menyambung pada bagian pipa yang putus.
Diperkirakan pada Kamis (2/2/2023) besok, perbaikan rampung dilakukan dan distribusi air bersih ke pelanggan bisa kembali normal.
“Sudah dua hari, kami terjunkan tim untuk membantu penanganan darurat. Karena pipa itu putus, nanti tim akan menyambungnya," beber Eddy.
Ketika disinggung mengenai dampak ke warga, Eddy menerangkan, untuk kebutuhan air bersih warga, mulai terganggu sejak Senin kemarin.
"Masyarakat sudah mulai terganggu layanan air sejak Senin,” ungkapnya.
“Kami berharap besar kepada masyarakat agar dapat memahami kondisi saat ini," pinta dia
"Karena gangguan disebabkan oleh kondisi alam yakni bencana longsor," tutup Eddy.(*)